di tengah gelapnya fajar
terlihat sepintas wajah
dipinggir jalan itu
terdengar sayu suaramu
tak menyadari akan hal itu
ketika matahari muali datang dengan sinarnya
pikir ku pun mulai mengingatkan akan semua
wajahmu, sapamu, bahkan bisik suaramu
ku coba untuk kembali tak menghiraukan
namun hal serupa terulan yang di keesokan harinya
kembali dari kejauhan kupandang yang ada padamu
tawa, senyum, sorakan, bahkan kata-kata yang terlontar dari bibirmu
panas dan teriknya matahari tak jadi penghalang
bagimu untuk terus beraktifitas bahkan
arahan serta perintah senior tak jadi masalah juga bagimu untuk tak melakukan itu semua
suatu ketika kau muncul dengan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar