Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai pengertian
mengenai debug,langkah-langkah mengaktifkan, menggunakan, dan menerapkan
perintah-perintah dasar dari DEBUG sebagai pengenalan menggunakan beberapa
perintah pokok untuk pemograman assembler.
DEBUG adalah alat bantu dalam perancangan peralatan berbasis
mikro-prosesor, karena dapat mencapai tingkat perangkat keras yang paling dalam
dari suatu komputer, misal menulis informasi ke dalam boot sector, direktori,
FAT, menjalankan interupsi BIOS atau DOS.
Hal-hal penting dalam Debug :
· Hanya mengenal dan selalu bekerja dengan bilangan-bilangan
heksadesimal
· Bekerja dengan penunjukan ke alamat-alamat memori memakai
format segment : offset.
· Kemampuan mengakses daerah “very low level access”
(software / hardware).
Setiap jenis komputer (mainframe, minicomputer,
microcomputer) memiliki
Langkah mengaktifkan DEBUG.EXE / DEBUG.COM :
a> Debug (enter)
-
Perintah DEBUG
1. R (Register)
Untuk menampilkan informasi komposisi register-register di
dalam
mikroprosesor, alamat memori, serta isi dari alamat memori
tersebut
yang mungkin berupa instruksi yang akan dilaksanakan oleh
komputer,
atau data.
Contoh :
A:\>DEBUG (enter)
r (enter)
AX=0000 BX=0000 CX=0000 DX=0000 SP=FFEE BP=0000 SI=0000
DI=0000
DS=29E7 ES=29E7 SS=29E7 CS=29E7 IP=0100 NV UP EI PL NZ NA PO
NC
29E7:0100 0114 ADD[SI],DX DS:0000=20CD
AX, BX, CX, DX, SP, BP, SI, DI, DS, ES, SS, CS, dan IP
adalah register
internal mikroprosesor yang dipakai dalam CPU.
NV, UP, EI, PL, NZ, NA, PO, dan NC adalah output dari sebuah
register
yang disebut register status atau register flag.
Angka 29E7:0100 adalah alamat lokasi memori dengan format
segment:offset.
Kedua nilai tersebut merupakan kombinas antara register CS
(Code Segment)
dengan IP (Instruction Pointer).
0114 adalah isi alamat memori bersangkutan, byte ke-1 berisi
nilai ’01′,
dan byte ke-2 berisi nilai ’14′. Karena setiap alamat memori
berisi satu
byte, tentunya nilai 01 itulah yang berdiam pada alamat
offset 0100,
sedangkan nilai 14 ada di alamat 0101 ADD[SI],DX adalah
terjemahan
intruksi dari alamat memori bersangkutan.
Untuk mengubah nilai-nilai register internal dapat
menggunakan perintah :
· RAX = mengubah nilai register AX
· RBX = mengubah nilai register BX
· RCX = mengubah nilai register CX
· RDX = mengubah nilai register DX
· RSP = mengubah nilai register SP
· RBP = mengubah nilai register BP
· RSI = mengubah nilai register SI
· RDI = mengubah nilai register DI
· RDS = mengubah nilai register DS
· RES = mengubah nilai register ES
· RSS = mengubah nilai register SS
· RCS = mengubah nilai register CS
· RIP = mengubah nilai register IP
Sebagai contoh untuk mengubah nilai register AX dari nilai
’0000′ ke nilai ’1111′ :
A:\>Debug (enter)
-RAX (enter)
AX 0000
: 1111 (diisi setelah ‘:’ dan enter)
Contoh diatas juga berlaku untuk register internal lainnya
dan untuk diperhatikan bahwa angka-angka yang dimasukkan kedalam register harus
nilai heksadesimal.
2. D (Dump)
Berfungsi untuk melihat isi blok memori.
Contoh :
A:\>Debug (enter)
-d 0100 (enter)
Hasil yang diperoleh : (import dari sidekick ke text !)
Dari tampilan tersebut, terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :
· Bagian kiri : menampilkan alamat-alamat memori dengan
format segment:offset
· Bagian tengah : menampilkan angka-angka dalam heksadesimal
sebagai isi dari alamat-alamat memori
· Bagian kanan : menampilkan kode-kode karakter ASCII
sebagai terjemahan dari angka heksadesimal tersebut
Debug hanya akan memperlihatkan 96 jenis karakter ASCII
tercetak (printable character), mulai dari nilai desimal 33 – 127. Di luar
nilai itu, karakter yang ditampilkan hanyalah berupa tanda titik (dot atau
period).
Beberapa parameter yang dapat digunakan :
· L (length / panjang)
Memiliki arti menampilkan data sepanjang 2 byte, bila
parameter ‘L’ tidak diberikan, maka otomatis akan ditampilkan 128 byte data.
-D 0100 L 2 (enter)
· Alamat awal – alamat akhir
-D 0100 01FF (enter)
· Alamat segment:offset
-D FFFF:0000 (enter)
· Alamat segment:offset sampai segment:offset
-D F000:E000 F000:E000 (enter)
3. U (Unassemble)
Berfungsi untuk menampilkan listring dari suatu program
bahasa mesin.
Contoh :
A:\>Debug (enter)
-U FFFF:0000 (enter)
Hasil : import dari sidekick ke text !
Beberapa bentuk perintah ‘U’ :
· U F000:E05B (enter)
4. E (enter)
Berfungsi untuk mengisi atau mengubah data dalam memori.
Contoh :
A:\>Debug (enter)
-E 0100 (enter)
Hasil :
-E 0100
29E7:0100 01.
Setelah angka 01, dapat dimasukkan nilai untuk mengganti
angkat tersebut langsung di belakangnya yang diakhir dengan menekan ENTER atau
menekan SPACE BAR untuk berpindah ke alamat berikutnya atau menekan tanda ‘-’
(Hyphen) untuk mundur ke lokasi sebelumnya.
5. F (Fill)
Berfungsi untuk mengisi lokasi memori. Perbedaan dengan
perintah ‘E (Enter)’, yang menawarkan modifikasi memori secara satu alamt demi
satu alamat, sedang ‘F (Fill” untuk mengubah isi alamat memori dalam jumlah
besar, sesuai dengan rentang (range) yang dikehendaki.
Contoh :
A:\>Debug (enter)
-F 0100 017F 58 (enter)
Berarti isilah mulai alamat offset 0100 sampai offset 017F
dengan nilai heksa 58 (karakter ASCII ‘x’).
atau
- F F 0100 017F ‘x’ (enter)
Beberapa bentuk perintah ‘F’ :
· F 0100 L 1 41 (enter)
Arti : mulai offset 0100 sebanyak 1 byte diisi dengan nilai
heksa 41 (karakter ASCII ‘A’).
6. C (Compare)
Berfungsi untuk membandingkan isi sebuah blok memori dengan
isi blok memori lainnya.
Format perintah : C alamat1 panjang alamat2
Contoh :
A:\>Debug (enter)
-C 0100 L 10 0200 (enter)
Berarti mulai offset 0100 sebanyak 16 byte (10 heksa)
bandingkan dengan offset 0200. Hasil yang dimunculkan hanyalah nilai-nilai yang
berbeda setiap alamat.
Apabila dilayar tidak memberikan reaksi apapun selain
kembali ke prompt ‘-’ atau hyphen, berarti kedua blok memori persis sama.
7. S (Search)
Berfungsi untuk mencari data baik yang berupa karakter
maupun untaian karakter (string) di dalam suatu blok memori tertentu.
Apabila dalam pencarian, data yang dicari diketemukan, maka
akan ditampilkan semua alamat dari data tersebut lengkap dengan nilai segment
dan offsetnya, sebaliknya bila tidak diketemukan akan kembali ke prompt ‘-’.
Format perintah : S alamat awal panjang alamat akhir
Contoh :
A:\>Debug (enter)
-S F000:E000 L FF “IBM” (enter)
Berarti mulai alamat F000:E000 sebanyak FFh byte cari string
“IBM”.
-S F000:E000 L FF “A” (enter)
Berarti mulai alamat F000:E000 sebanyak FFh byte cari string
“A”..
8. M (Move)
Berfungsi untuk memindahkan atau menyalin data yang ada di
suatu lokasi memori ke alamat memori lainnya.
Format perintah : M alamat asal panjang alamat tujuan
Contoh :
A:\>Debug (enter)
-M 0100 L 7F 0200 (enter)
Berarti mulai alamat offset 0100 sebanyak 7Fh byte isi
memorinya pindahkan atau kopikan ke offset 0200.
Dari pembahasan perintah-perintah DEBUG dapat disimpulkan
bahwa DEBUG dibuat
dengan tujuan untuk dapat mengeksplorasi program-program
yang sudah
dibuat berikut segala dampaknya terhadap sistem dan
aplikasi,
sedangkan ASSEMBLY diadakan dengan untuk mempermudah seorang
programmer
dalam menyusun instruksi-instruksi pada sebuah program yang
sedang dibuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar